Tuesday, March 4, 2014

Pengendalian Hama Terpadu Wereng Coklat

Pengendalian hama terpadu adalah sistem pengendalian populasi hama dengan menerapkan berbagai cara pengendalian yang serasi dalam suatu kesatuan program sehingga populasi hama dapat ditekan di bawah tingkat yang dapat menimbulkan kerugian ekonomi, dan aman terhadap lingkungan. Teknologi yang digunakan harus benar-benar yang menguntungkan petani.

Khusus dalam pengendalian hama wereng coklat dan penyakit-penyakit virus yang ditularkan, akan dilaksanakan empat cara pengendalian utama yaitu pengaturan pola tanam, penanaman varietas unggul tahan wereng (VUTW), eradikasi dan sanitasi,  dan penggunaan Insektisida secara bijaksana. Keempat cara terdapat harus dipadukan dalam suatu kesatuan program yang dilaksanakan secara mantap, menyeluruh dan berkesinambungan. Untuk melaksanakan sistem pengendalian terpadu tersebut, diperlukan berbagai langkah-langkah terkoordinasi antara berbagai instansi yang bersangkutan.

Pengaturan Pola Tanam
Cara-cara pengaturan pola tanam yang dapat diterapkan dalam pengendalian hama wereng coklat dan penyakit virus yang ditularkannya adalah tanam serentak, pergiliran tanaman, dan pergiliran varietas tahan.

Tanam Serempak
Dengan tanam serentak diharapkan tidak terjadi tumpang tindih generasi hama sehingga populasi wereng coklat tidak mempunyai kemampuan untuk berkembangbiak, terus menerus, memudahkan pengamatan dan apabila diperlukan memudahkan penentuan saat aplikasi insektisida dan lebih menjamin efektivitas aplikasi insektisida. Dengan demikian aplikasi insektisida tidak perlu diulang-ulang.

Tanam serentak dapat membantu memutuskan tersedianya makanan hama karena adanya periode tidak ada tanaman (Bera) pada saat pengolahan tanah diantaranya dia periode tanam, sehingga populasi wereng coklat dapat ditekan.
Tanam serentak hendaknya dilakukan pada areal yang cukup luas sekurang-kurangnya meliputi satu petak tersier atau wilkel dengan selisih waktu tanam paling lama dua minggu dan selisih waktu panen paling lama empat minggu. Untuk itu varietas padi yang ditanam harus yang berumur relatif sama.

Cara ini perlu ditunjang dengan ketersediaan tenaga kerja yang cukup pada saat pengolahan tanah dan panen, pengaturan air yang ketat dan dipatuhi oleh petani, serta pengaturan kebijaksanaan harga pada saat panen serentak.

Pergiliran Tanaman

Hama wereng coklat tidak mempunyai inang lain selain padi. Penanaman monokultur padi secara terus menerus menyebabkan tersedianya tanaman inang sepanjang tahun yang memungkinkan berkembangnya populasi wereng coklat. Oleh karena itu, usaha untuk memutus ketersediaan makanan mutlak diperlukan. Usaha tersebut antara lain dengan cara menerapkan pergiliran tanaman, yaitu sekurang-kurangnya satu kali menanam non padi atau dibiarkan bera selama satu sampai dua bulan

Pergiliran Varietas Tahan

Bagi daerah-daearah berpola tanam padi sepanjang tahun karena berbagai alasan seperti drainase, sosial ekonomi, dan lain-lain, hendaknya dilakukan pergiliran varietas tahan untuk menekan dan menghambat perkembangan biotipe baru. Varietas yang digilir harus dari kelompok varietas yang memiliki gen tahan (tetua tahan) yang berbeda (gambar 28).

Cara ini perlu ditunjang dengan pengelolaan penyediaan benih yang terprogram denga baik untuk menjamin ketepatan jenis, mutu, jumlah, waktu, tempat dan harga, oleh karena itu, perusahaan-perusahaan benih, penangkar-penangkar benih dan ikatan penangkar benih harus benar-benar memahami akan pentingnya penyediaan benih dalam usaha pengendalian hama terpadu wereng coklat.
 


0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © . Only-me - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger