Wednesday, March 5, 2014

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mutu Buah dan Sayur

- 0 comments
Disamping pengaruh kondisi pasca panen, mutu buah dan sayur segar dipengaruhi juga oleh faktor prapanen, termasuk di antaranya: varietas, iklim, tanah, pupuk, pestisida, tingkat kematangan, dan status air selama penanaman (Pardede, 2005). Hanya dari bahan baku yang berasal dari hasil panen yang baiklah suatu olahan yang bermutu baik dapat diproduksi. Di tahap pasca panen, buah maupun sayur masih tetap termasuk jaringan yang hidup yang tetap aktif melakukan reaksi metabolisme. Buah dan sayur mengalami proses fisiologi yang berlanjut termasuk respirasi, diikuti perubahan-perubahan fisiologi seperti antara lain proses pelunakan jaringan, penurunan kadar asam-asam organik,  perubahan warna, kehilangan senyawa-senyawa mudah menguap yang berperan dalam pembentukan aroma.  Perubahan fisiologis yang tidak terkontrol dengan baik akan mempercepat proses penurunan mutu yang akan berakhir dengan penuaan jaringan hingga kebusukan (Aked, 2000).

Meskipun mutu merupakan konsep yang sangat luas, yakni karakteristik-karakteristik yang ada pada suatu produk yang menjadi penentu terhadap penerimaan konsumen atas suatu produk (Pardede, 2005), tetapi secara singkat dapat dikatakan mutu adalah karakteristik yang tepat sesuai dengan keinginan konsumen. Khususnya untuk buah dan sayur segar, dan sekaligus pada buah dan sayur olahan minimalis, komponen mutu yang menjadi perhatian utama konsumen antara lain: penampilan secara visual, tekstur yang berhubungan dengan apa yang diindera di mulut (mouth-feel), cita rasa -khususnya yang berhubungan dengan rasa dan aroma-, kandungan gizi dan faktor keamanan bila dikonsumsi (Lin & Zhao, 2007; Lozano, 2006).

Dari segi sensoris, konsumen lebih menitikberatkan pada pertimbangan warna, flavor dan tekstur. Ketiganya merupakan karakteristik sayuran yang berhubungan erat dengan kondisi fisiologi bahan dan kondisi mikrobiologis pada bahan.  Demikian juga halnya dengan kandungan gizi serta keamanan pada buah dan sayur olahan minimalis erat hubungannya dengan kondisi mikrobiologis bahan.
[Continue reading...]

Penyebab Error Blue Screen Windows

- 0 comments
Komputer saya pernah mengalami yang namanya Blue Screen (Layar Biru) pada Windows. Blue Screen ini mengakibatkan kinerja dan performa Komputer anda terasa lambat dan berat dan kemudian mengakibatkan Windows Crash serta terjadi Bugs yang akhirnya menyebabkan komputer anda tidak bisa Booting Windows sama sekali.Anda jangan tergesa-gesa dan terburu-buru langsung Menginstall Windows XP atau bawa langsung ke Tukang servis.Selidiki pesan Error yang di tampilkan oleh Blue Screen Tersebut. Setelah saya tanya dengan teman saya Teknisi Komputer Toko dan Teknisi Warnet berikut pesan Error yang dapat di Simpulkan :

1. IRQL_NOT_LESS_OR_EQUAL (0X0000000A)
Error ini yang paling sering muncul pada saat terjadi Blue Screen.
Pesan kesalahan ini biasanya disebabkan kerena ada ketidakcocokan driver yang terinstall di komputer.
Penyebabnya:
- Driver yang bentrok atau tidak cocok
- Permasalahan pada Video Card, hal ini mencakup video card yang di overclock melebihi batas atau Anda baru berganti Video card dan Anda belum menguninstall driver Video card lama dari chipset berbeda
- Permasalahan pada Audio Card, meliputi kesalahan konfigurasi atau bug dalam driver sound card

2. NTFS_FILE_SYSTEM atau FAT_FILE_SYSTEM (0X00000024) atau (0X00000023)
Pesan error ini setidaknya sudah sedikit memberikan gambaran di mana kerusakan berada, yaitu ada di partisi atau filesystemnya tetapi bukan di harddisknya.
Kita bisa melakukan pengecekan dengan memeriksa kabel SATA atau PATA atau bisa mengecek partisi dengan tool chkdsk.

3. UNEXPECTED_KERNEL_MODE_TRAP (0X0000007F)
Bila Anda mendapatkan pesan error seperti ini, dapat disebabkan karena:
- Overclock Hardware yang berlebihan
- Komponen komputer yang terlalu panas
- BIOS yang korup
- Memory dan CPU yang cacat

4. DATA_BUS_ERROR
Pesan error ini disebabkan karena adanya kemungkinan bahwa memory atau slot memory di motherboard rusak.

5. PAGE_FAULT_IN_NONPAGED_AREA
Pesan error ini disebabkan karena adanya kerusakan hardware, termasuk memory utama, memory video card, atau memory di processor (L2 Cache)

6. INACCESSIBLE_BOOT_DEVICE
Pesan error ini disebabkan karena adanya kesalahan dalam konfigurasi jumper harddisk yang salah, virus boot sector, driver IDE controller yang salah, atau kesalahan driver chipset.

7. VIDEO_DRIVER_INIT_FAILURE
Pesan error ini disebabkan karena adanya Kesalahan terjadi pada instalasi driver video card yang kurang sempurna, restart pada saat instalasi atau juga dapat terjadi karena kesalahan dalam instalasi driver.

8. BAD_POOL_CALLER
Pesan error ini disebabkan karena adanya Kesalahan ini dapat terjadi karena kesalahan atau driver yang tidak kompatibel. Sering terjadi saat melakukan instalasi XP dari upgrade, atau bukan dari instalasi baru.

9. PEN_LIST_CORRUPT
Pesan error ini disebabkan karena adanya kerusakan RAM

10. MACHINE_CHECK_EXCEPTION
Pesan error ini disebabkan oleh cacatnya CPU, atau yang di overclock secara agresif, serta power supply yang kekurangan daya atau rusak.

Warning : Pengalaman saya jika di paksakan menginstall atau Format Windows XP tanpa mengabaikan Pesan Error Blue Screen maka Windows setelah selesai di Install tidak lama kemudian akan menjadi Crash dan BlueScreen kembali
[Continue reading...]

CARA PENANGANAN KESALAHAN DALAM PEMROGRAMAN

- 0 comments
Sebuah kompilator akan sering menemui program yang mengandung kesalahan, maka kompilator harus memiliki strategi apa yang harus dilakukan untuk menangani kesalahan - kesalahan tersebut.

1        Jenis – jenis Kesalahan
n  Kesalahan Leksikal
Misalnya kesalahan mengeja keyword,
contoh: then ditulis ten
n  Kesalahan Sintaks
Misalnya pada operasi aritmatika kekurangan jumlah paranthesis (kurung).
contoh : A:=X+(B*(C+D)         
n  Kesalahan Semantik
o   Tipe data yang salah, misal tipe data integer digunakan untuk variabel string.
    Contoh :        Var     Siswa : Integer
                                 Siswa := 'Aka'           {tipe string}
o  Variabel belum didefinisikan tetapi digunakan dalam operasi.
    Contoh :        B := B + 1      {B belum didefinisikan}

2        Penanganan Kesalahan
n  Prosedur penanganan kesalahan terdiri dari :
·           Mendeteksi kesalahan
·      Melaporkan kesalahan
·      Tindak lanjut perbaikan / pemulihan
n  Pelaporan kesalahan yang dilakukan oleh sebuah kompilator yang menemukan kesalahan meliputi :
·      Kode kesalahan
·      Pesan kesalahan dalam bahasa natural
·      Nama dan atribut identifier
·      Tipe – tipe yang terkait bila type checking
Contoh : Error Message : Error 162  jumlah: unknown identifier
Ø  Kode kesalahan = 162
Ø  Pesan kesalahan = unknown identifier
Ø  Nama identifier = jumlah
Adanya pesan kesalahan tersebut akan memudahkan pemrogram dalam mencari dan mengoreksi sumber dari kesalahan.
n  Pada saat kompilator menemukan kesalahan terdapat beberapa tingkatan reaksi diantaranya adalah :
a.     Reaksi yang tidak dapat diterima (tidak melaporkan error)
·         Kompilator crash : berhenti atau hang
·         Looping : kompilator masih berjalan tapi tidak pernah berakhir karena looping tak berhingga (indefinite/onbounded loop)
·         Menghasilkan program objek yang salah : kompilator melanjutkan proses sampai selesai tapi program objek yang dihasilkan salah. Ini berbahaya bila tidak diketahui pemrogram, karena baru akan muncul saat program dieksekusi.
b.  Reaksi yang benar tapi kurang dapat diterima dan kurang bermanfaat. Kompilator menemukan kesalahan pertama, melaporkannya, lalu berhenti (halt). Ini bisa muncul bila pembuat kompilator menganggap jarang terjadi kemunculan error dalam program sehingga kemampuan kompilator untuk mendeteksi dan melaporkan kesalahan hanya satu untuk setiap kali kompilasi. Pemrogram akan membuang waktu untuk melakukan pengulangan kompilasi setiap kali terdapat sebuah error.                 
c.  Reaksi yang dapat diterima
·           Reaksi yang sudah dapat dilakukan, yaitu kompilator melaporkan kesalahan / error, dan selanjutnya melakukan:
Ø Recovery / pemulihan, lalu melanjutkan menemukan kesalahan / error yang lain bila masih ada.
Ø Repair / Perbaikan kesalahan, lalu melanjutkan proses translasi dan menghasilkan program objek yang valid
Kebanyakan kompilator dewasa ini sudah memiliki kemampuan recovery dan repair.
·         Reaksi yang belum dapat dilakukan, yaitu kompilator mengkoreksi kesalahan, lalu menghasilkan program objek sesuai dengan yang diinginkan pemrogram. Disini komputernya sudah memiliki kecerdasan untuk mengetahui maksud pemrogram. Tingkatan respon ini belum dapat diimplementasikan pada kompilator yang ada dewasa ini.

3        Pemulihan Kesalahan
Tujuannya mengembalikan kondisi parser ke kondisi stabil (supaya bisa melanjutkan proses parsing ke posisi selanjutnya). Strategi yang dilakukan error recovery sebagai berikut :
v  Mekanisme Ad Hoc
Recovery yang dilakukan tergantung dari pembuat kompilator sendiri/Spesifik, dan tidak terikat pada suatu aturan tertentu. Cara ini biasa disebut juga special purpose error recovery.
v  Syntax Directed Recovery
Melakukan recovery berdasarkan syntax
Contoh : ada program
                               begin
                                          A:=A+1
                                                  B:=B+1;
                                                 C:=C+1
                               end;
kompilator akan mengenali sebagai (dalam notasi BNF)
          begin < statement>?<statement>;<statement>end;
? akan diperlakukan sebagai “;”
v  Secondary Error Recovery
Berguna untuk melokalisir kesalahan / error, caranya :
·           Panic mode
Maju terus dan mengabaikan teks sampai bertemu delimeter (misal ‘;’)
contoh :
                IF A := 1
                    Kondisi := true;
Teks diatas terjadi kesalahan karena tidak ada instruksi THEN, kompilator akan maju terus sampai bertemu ‘;’
·      Unit deletion
Menghapus keseluruhan suatu unit sintaktik (misal: <block>,<exp>,<statement> dan sebagainya), efeknya sama dengan panic mode tetapi unit deletion memelihara kebenaran sintaksis dari source program dan mempermudah untuk melakukan error repairing lebih lanjut.
v  Context Sensitive Recovery
          Berkaitan dengan semantik,misal bila terdapat variabel yang belum dideklarasikan(undifined variabel) maka diasumsikan tipenya berdasarkan kemunculannya.
Contoh :
                   B:= 'nama'
sementara diawal program variabel B belum dideklarasikan, maka  berdasarkan kemunculannya diasumsikan variabel B bertipe string.

4        Error Repair
Bertujuan untuk memodifikasi source program dari kesalahan dan membuatnya valid sehingga memungkinkan kompilator untuk melakukan translasi program yang mana akan dialirkan ketahapan selanjutnya pada proses kompilasi. Mekanisme error repair meliputi :
Ø  Mekanisme Ad Hoc
Tergantung dari pembuat kompilator sendiri / spesifik.
Ø  Syntax Directed Repair
Menyisipkan simbol terminal yang dianggap hilang atau membuang terminal penyebab kesalahan
Contoh :
                                           While a<1
                                            I:=I+1;
Kompilator akan menyisipkan DO karena kurang simbol DO
contoh lain :
                                 Procedure Increment;
                                 begin
                                          x:=x+1;
                                 end;
                                 end;
terdapat kelebihan simbol end, yang menyebabkan kesalahan maka kompilator akan membuangnya.
Ø  Context Sensitive Repair
Perbaikan dilakukan pada kesalahan :
·           Tipe identifier. Diatasi dengan membangkitkan identifier dummy, misalkan :
                       Var A : string;
                       begin
                             A:=0;
                                 end;
·         Tipe konstanta. Diatasi dengan membangkitkan konstanta baru dengan tipe yang tepat.
Ø  Spelling repair
Memperbaiki kesalahan pengetikan pada identifier, misal :
                       WHILLE A = 1 DO
 Identifier yang salah tersebut akan diperbaiki menjadi WHILE
[Continue reading...]

Cara Mengatasi Virus Macro

- 2 comments
Pernahkah anda kecewa ketika anda telah bersusah payah meng-etik artikel tiba-tiba lenyap begitu saja, dan timbul kata-kata aneh yang belum pernah anda temui? Atau anda tidak dapat menyimpan artikel dan timbul kata-kata “Word Basic ERROR“? Semua itu pastinya adalah ulah virus macro yang memang dibuat untuk menyulitkan kerja anda.

Virus makro adalah sebuah program kecil yang menyusup ke dalam dokumen dan menyebarkan dirinya ke dokumen lain melalui program utama seperti Ms Word, Ms Excel, Power Point, dan semua program yang menggunakan aplikasi Visual Basic. 

Virus makro sama halnya dengan virus yang ada dalam tubuh manusia, seperti virus TBC. Virus ini meyebar melalui udara dan ketika berada dalam tubuh, maka tubuh akan terganggu fungsinya seperti flu, demam, dan batuk. Begitu juga virus makro.

Jika sebuah komputer terjangkit virus makro, maka sebagian fungsi komputer terhambat (hang) dan timbul kata-kata aneh yang tidak biasa ditampilkan oleh komputer.

Jika ditelusuri, bagian virus makro berada pada dokumen (file) dan sebagian lagi berada pada system komputer (software). Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah virus macro tidak hanya bergantung pada program anti virus saja. Namun, juga perlu mengetahui apa dan bagaimana cara kerja virus makro tersebut. 

Telah dipahami bahwa sebagian tubuh virus makro berada pada dokumen dan sebagian lagi berada pada system komputer (software). Untuk itu, langkah pertama yang harus dicoba adalah menghilangkan virus makro yang ada pada system terlebih dahulu. Sebab, virus makro harus dibersihkan dari system komputer. Biasanya sebagian tubuh virus makro yang berada pada system terletak pada file default system yaitu NORMAL.DOT (global template) dan sebagian lagi menggunakan nama file samaran lainnya seperti MANN.DOT, USER.DOT, SNRML.DOT, ETHAN.DOT dan lainnya yang berhubungan dengan nama virus tersebut. File-file ini harus dihilangkan atau dihapus.

Untuk menghilangkan file tersebut ikuti langkah berikut ini.
Anda harus menutup Ms Word atau Ms Excel terlebih dahulu, selanjutnya jika sedang aktif. Ikuti langkah berikut: Start – Find – Files or Folders – ketik pada kolom Named “*.dot” (tanpa tanda petik) – Klik Find Now - hapus File NORMAL.DOT, MANN.DOT atau SNRML.DOT atau ETHAN.DOT dan file-file mencurigakan lainnya. 

Kemudian buka Ms Word anda kemudian tekan ALT dan F11 secara bersamaan. Jika terbuka aplikasi Microsoft Visual Basic maka system anda sudah bersih dari virus makro.
Langkah selanjutnya anda harus memlindungi system dari virus makro yaitu dengan cara: pada aplikasi Microsoft Visual Basic klik Normal (biasanya pada kolom Project disebelah kiri) - klik Tools (pada menu) – Normal Properties. Setelah timbul kotak dialog Tools - Normal Properti klik Protection (sebelah tab general) – Klik check box Lock Project For Viewing – isi Password yang ada kehendaki (berada di bawah 2 kotak ) pada kotak pertama dan kedua diisikan password yang sama (diisi sesuai kehendak anda) – setelah selesai tekan CTRL S bersamaan – tutup applikasi Microsoft Visual Basic – dan tutup aplikasi Ms Word – kemudian buka kembali Ms Word anda dan system anda terproteksi dari virus makro.

Namun cara diatas belum selesai karena baru sebagian tubuh virus makro hilang. Bagian yang lainnya berada pada dokumen dan ini juga harus dihilangkan. Untuk cara menghilangkan tubuh virus dalam Dokumen nantikan pada tulisan yang lain.

Dalam hal virus makro penulis sudah membuat pengaman sederhana berupa source code anti virus makro yang diprogram dengan bahasa visual basic for application yang dapat di download di web www.indoit.net atau di www.neotek.co.id. Selamat mencoba dan mengembangkan!.
 
Oleh : Foryanto J. Wiguna
[Continue reading...]

Mengatasi error windows xp karena kesalahan shutdown

- 0 comments
Pernahkah komputer anda tidak bisa masuk ke windows dikarenakan sebelumnya mati listrik mendadak, kabel power yang lepas, atau gangguan lainnya yang menyebabkan komputer mati tanpa melalui klik shutdown terlebih dulu.
Kalau sampai terjadi error pada hardisknya biasanya komputer tidak bisa masuk ke windows dan selalu re-start ketika loading windows.
Untuk mengatasinya Jangan install ulang dulu, coba dulu alternatif berikut, yaitu melakukan perintah chkdsk (checkdisk) pada harddisk/drive yang terinstal OS windows tersebut.


Booting komputer menggunakan CD installer windows xp, tunggu sampai pada tampilan Welcome to Setup


Pilih Repair dengan menekan hurup R pada keyboard, tunggu sampai keluar Microsoft Windows Recovery Console.Bold 
Disana akan ada pilihan lokasi directory windows, biasanya pilih 1, kemudian masukkan password administrator
 


Kemudian ketik perintah chkdsk /p (chkdskspasi/p) tekan Enter, tunggu sampai proses checkdisk selesai.




Setelah proses selesai, ketik exit untuk keluar.
Restart komputer.

Semoga bermanfaat. 
[Continue reading...]
 
Copyright © . Only-me - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger