Showing posts with label Hikmah. Show all posts
Showing posts with label Hikmah. Show all posts

Tuesday, March 4, 2014

2 Tips Dalam “QS al-Kautsar” untuk Meraih Kebaikan Hidup yang Melimpah

- 0 comments
Setiap orang mendambakan kebahagiaan dan kesuksesan. Cakupannya bukan hanya individu, namun juga keluarga, masyarakat dan negara.  Dalam konsep agama Islam, rumusan kebahagiaan dan kesuksesan tidak hanya berdimensi dunia namun juga akhirat. Dan jalan untuk menggapai kebahagiaan tersebut  telah dijelaskan Alloh SWT dalam al-Quran, salah satunya dalam surat al-Kautsar.
Dilihat dari namanya, al-Kautsar yang berarti “Kebaikan yang melimpah” cukup bisa memberikan inspirasi kebaikan. Jika kita mampu mentadabburinya maka kebahagiaan dan kemakmuran bukanlah sebuah mimpi, ia bisa bisa diraih dengan menapaki petunjuk jalan ilahi. Apa sesungguhnya rahasia yang disampaikan Alloh SWT dalam surat ini, sebagai sebuah petunjuk untuk meraih kebaikan hidup yang melimpah? Untuk memahaminya, mari kita pelajari kondisi dan latar belakang diturunkannya surat ini.
Surat al-Kautsar termasuk surat Makiyyah. Seperi halnya surat Makiyyah lainnya, secara umum menggambarkan suasana dakwah ajaran islam yang dipimpin oleh rosululloh. Saat itu rosululloh mendapatkan pertentangan dan fitnah dari musuh berupa opini publik yang menyesatkan terhadap dirinya. Disebarkan isu, bahwa rosululloh adalah seorang ‘al-Abtar” yang berarti terputus generasi. Hal ini dilatar belakangi bahwa rosululloh tidak memiliki anak laki-laki, sehingga dakwah rosullulloh tidak akan berkembang.
Sebagai manusia biasa, rosululloh pun terpengaruh secara psikologis. Rosululloh merasa sedih, apalagi saat itu dihadapkan pada fenomena masyarakat yang membanggakan jika memiliki anak laki-laki. Di tengah kesedihan ini, turunlah surat al-Kautsar. Sebuah surat laksana oase di padang pasir atau embun pagi yang menyejukkan. Sebagai hiburan yang diberikan Alloh SWT kepada nabi Muhammad SAW. 
Annas Ibnu Malik menceritakan, ketika kami bersama rosululloh, tiba-tiba rosululloh tertidur ringan. Tak lama kemudian rosululloh terbangun dan tersenyum. Lalu sahabat bertanya, apa yang membuat engkau tersenyum wahai rosululloh? Rosululloh menjawab, “Sungguh barusan telah turun surat al-Quran dari Alloh SWT melalui malaikat Jibril, yakni surat al-Kautsar”. 
Surat al-Kautsar ini terdiri dari 3 ayat. yakni sebagai berikut:
  1.  Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni’mat yang banyak.
  2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah
  3. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus
Ayat pertama menggambarkan simbol kedekatan Alloh SWT berupa dialog langsung untuk menghibur nabi Muhammad SAW di tengah isu negatif. Bahwa sesungguhnya Alloh SWT telah memberikannya al-Kautsar.  Para ulama menafsirkan al-Kautsar adalah sebuah kebaikan yang melimpah. Diantaranya kebaikan tersebut adalah kenabian, al-Quran, banyaknya jumlah umat, serta ketinggian keluhuran penyebutan nama nabi Muhammad SAW. Saat rosululloh ditanya apa itu al-Kautsar?, rosululloh menjawab, Sebuah telaga yang dijanjikan Alloh SWT di akhirat buat umatnya. Beragam pendapat yang mengartikan kata al-Kautsar tidaklah kontradiktif. Sebuah kata yang merupakan turunan (derivasi) dari kata al-Kasroh, yang maknanya baik. kebaikan yang melimpah meliputi dimensi dunia dan akhirat.
Lalu apa kunci agar kita mendapatkan al-Kautsar?. Berdasarkan surat di atas, ada dua konsep utama untuk meraih kebaikan melimpah yang tertera dalam ayat kedua, yakni mendirikan sholat dan memiliki semangat berkorban. Sholat merupakan simbol kekuatan hubungan antara hamba dengan kholiknya semantara berkurban adalah spirit untuk membela agama Islam berupa harta, tenaga maupun jiwa. Jadi, Jangan pernah bermimpi mendapat kebaikan hidup yang melimpah, kalau tidak menghadirkan sholat dan berkurban terbaik.
Lalu, ayat ketiga menjelaskan siapa sejatinya yang disebut al-Abtar (Terputus Generasi). Musuh Islam menyudutkan nabi Muhammad SAW. Namun Alloh SWT membantahnya, “Sesungguhnya orang-orang yang memusihimu adalah al-Abtar yang hakiki”. Merekalah yang terputus dari rahmat dan hidayah Alloh. Sementara dakwah al-Quran dan Iman merupakan al-Kautsar. Dan cara untuk mendapatkan al-Kautsar adalah dengan mendirikan Sholat dan semangat berkorban yang terbaik buat agamanya.

sumber http://www.nasehatislam.com
[Continue reading...]

Nasehat Islami

- 0 comments
Sebagian salaf berkata, “Segala nikmat selain surga itu fana. Segala musibah selain neraka itulah kemakmuran”.
@fahadalkandri -Fahad Al Kundari, imam masjid besar negara Kuwait, dan insya Allah recital Al Qur’an beliau telah masyhur-


Allah berfirman (yang artinya), “Katakanlah: ‘Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami” (QS. At Taubah : 51). Ayat ini menenangkan hati orang-orang mukmin yang bertauhid, bahwasanya taqdir Allah telah ditetapkan, dan kehendak-Nya juga telah Dia putuskan. Apa yang bisa dilakukan tinggal bertawakkal kepada Allah ‘Azza wa Jalla dengan mengambil sebab-sebab yang syar’i.
@almonajjid -Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid,


Pada masa jahiliah : 1. Mereka benci dengan bersin, dan merasa sial dengannya 2. Orang yang bersin justru didoakan kebinasaan. Pada masa Islam : 1. Seorang yang bersin memuji Allah dan berharap bersin tersebut akan membawa manfaat bagi jasmaninya 2. Seorang yang bersin justru didoakan rahmat, jika ia mengucap hamdalah.
@Dr_Alsadhan Syaikh Abdul ‘Aziz bin Muhammad As Sadhan, salah seorang murid Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Doktor dalam ilmu Ushuluddin Universitas Al Imam.


Tahqiq tauhid, mengamalkan tauhid dan melaksanakan segala konsekuensinya, adalah penghapus dosa yang terbesar. Dalam hadits qudsi yang shahih, ”Wahai anak Adam kalau kau datang pada-Ku dengan dosa sepenuh bumi kemudian kau menjumpai-Ku tanpa menyekutukan-Ku dengan sesuatu apapun pasti Aku kan mendatangimu dengan ampunan sepenuh bumi juga”.
@almohannam Syaikh Muhammad bin Sulaiman Al Muhanna, anggota Institut Ilmu Kehakiman Saudi Arabia (bagian dari Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud), dan salah seorang da’i di Kementerian Urusan Islam, KSA


Kalau mau tidur, coba lakukan sebuah sunah yang ringan berikut ini. Tidurlah dengan posisi perut kananmu ada di bawah (menghadap kanan) kemudian letakkan tanganmu di pipi kemudian berdoalah, “Bismika allahumma amuutu wa ahyaa”. Demikian sunah Nabi kita tercinta shallallahu ‘alaihi wa sallam
@almohannam Syaikh Muhammad bin Sulaiman Al Muhanna, anggota Institut Ilmu Kehakiman Saudi Arabia (bagian dari Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud), dan salah seorang da’i di Kementerian Urusan Islam, KSA


Kenyamanan, engkau tidak akan dapat merasakannya, kecuali setelah kerja keras dan berlelah letih
@Dr_almosleh (Dr. Khalid Al Mushlih, dosen fiqh pada Universitas Al Qashim, Saudi Arabia)


Bila Anda membatasi sisi pandang Anda dengan sesuatu maka Anda tidak akan dapat melihat hal lain selainnya. Bila Anda memenuhi ruang pertimbangan dalam hati Anda dengan sesuatu maka Anda tidak akan dapat memahami hal lain. Jadi, Anda tidak akan dapat melihat kebenaran Allah, bila Anda menutup sisi pandang dan ruang hati Anda dengan “kebenaran” yang lain.
@AbdulazizTarifi Dr. Abdul Aziz Tharifi, ulama yang mengampu berbagai majelis di Riyadh Saudi Arabia, Kepala Bidang Riset dan Penelitian Kementerian Urusan Islam, KSA


Ibrahim ‘alaihissalam berdoa memohon pemahaman dalam masalah agama, diberikan petunjuk atasnya, dan penjelasan agar dapat beribadah kepada Allah diatas ilmu dan bashirah. Maka beliau berkata, “Wa arina manasikana”, dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami. (QS. Al Baqarah : 128). Ya Allah, berilah kami rizki berupa ilmu dan amal yang ikhlas lagi mutaba’ah (mengikuti petunjuk Rasul shallallaahu ‘alaihi wa sallam -pent).
@almonajjid -Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid,


Barang siapa yang tidak pernah merasakan sakit, ia tidak akan pernah merasakan nikmat.
@Dr_almosleh (Dr. Khalid Al Mushlih, dosen fiqh pada Universitas Al Qashim, Saudi Arabia)


‘Rabbii, Wahai Rabb-ku’, ialah kata termula yang diucap para Nabi dan Shalihin, di tiap kegentingan, semua keadaan, segala ketika, dan hal yang berkelindan. Mereka mulai dengan “Rabbi”, tiap syukur atas kenikmatan, semua aduan atas sakit dan beban, segala pinta atas hal mulia yang dihajatkan.
@almonajjid -Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid,


Empat hal yang bisa membuat wajah semakin bersinar : menjaga kehormatan, balas budi, sifat dermawan, dan sifat takwa. Empat hal yang mengumpulkan kebencian dan kemarahan : kesombongan, hasad, dusta, dan adu domba.
@_salehalsultan (Dr. Shalih As Sulthan, Dosen Fakultas Syariah Universitas Al Qashim, Saudi Arabia)


Betapa sulit menangis untuk perkara yang tidak diharapkan, betapa sulit meminta sesuatu yang jaraknya sejauh bintang, betapa sulit berkorban demi orang yang tidak tahu rasa terima kasih.
@_salehalsultan (Dr. Shalih As Sulthan, Dosen Fakultas Syariah Universitas Al Qashim, Saudi Arabia)


Betapa banyak kata-kata (nasehat) telah menghidupkan kembali harapan dan membuka kesadaran. Maka janganlah engkau pelit untuk melakukannya, karena kata-kata (nasehat) yang baik adalah sedekah.
@Dr_almosleh (Dr. Khalid Al Mushlih, dosen fiqh pada Universitas Al Qashim, Saudi Arabia)

Sesungguhnya tolong menolong dalam berdakwah di jalan Allah dan beramal untuk agama Islam adalah hal yang agung. Dan merupakan kewajiban bagi kita semua untuk tolong menolong, khususnya pada hari ini saat musuh mengepung, dan banyaknya kebathilan beserta para pelakunya
@almonajjid -Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid, 


Sebagian salaf ditanya, “Apa ucapan yang dianjurkan bagi seorang yang berbuat dosa?”, mereka menjawab, “Ucapkan sebagaimana yang diucapkan ayah kalian, ‘Rabbana zhalamna anfusana, wa in-lam taghfirlana wa tarhamna lanakunanna minal khasirin’, Wahai Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. ( QS. Al A’raaf : 23 )
@almonajjid -Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid, 


Barangsiapa yang paling mengetahui hakikat kebathilan, ia akan menjadi orang yang paling mengagungkan kebenaran.
Ibnu Taimiyyah via @dralabdullatif Dr. Abdul ‘Aziz alu Abdul Latif, dosen Jurusan Aqidah Universitas Al Imam, website beliau http://www.alabdulltif.net/

Orang berakal wajib diam hingga tiba waktunya ia harus bicara. Berapa banyak penyesalan terjadi ketika lisan bicara, dan betapa sedikit penyesalan karena diamnya lisan.
Ibnu Hibban dalam Raudhatul ‘Uqala via @Dr_Alsadhan Syaikh Abdul ‘Aziz bin Muhammad As Sadhan, salah seorang murid Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Doktor dalam ilmu Ushuluddin Universitas Al Imam. 


Semakin gelap malam, semakin dekat fajar kan terbit. Tetaplah optimis, keberhasilan sudah di depan mata.
@dr_alhabdan Dr. Muhammad Al Habdan, anggota Rabithah Ulama’ Al Muslimin (Ikatan Ulama Muslimin)http://www.alhabdan.net


Jika satu pintu tertutup untukmu, ketahuilah di depanmu sesungguhnya masih ada 1000 pintu lagi yang belum kau datangi. Maka janganlah berputus asa.
@dr_alhabdan Dr. Muhammad Al Habdan, anggota Rabithah Ulama’ Al Muslimin (Ikatan Ulama Muslimin)http://www.alhabdan.net


Jangan terlalu banyak memikirkan masalah, pikirkan bagaimana menghilangkan dan mengatasinya.
@dr_alhabdan Dr. Muhammad Al Habdan, anggota Rabithah Ulama’ Al Muslimin (Ikatan Ulama Muslimin)http://www.alhabdan.net


Perasaan gelisah yang kadang muncul tanpa alasan yang jelas, memiliki penyebab tertentu, di antaranya : 1. Sebagai kafarah (penghapus) dosa-dosa yang telah lalu, dan 2. Ujian untuk mendapatkan tambahan pahala. Dalam dua sebab ini wajib bagi kita untuk berdoa dengan penuh harapan yang baik kepada Allah.
@Dr_Alsadhan Syaikh Abdul ‘Aziz bin Muhammad As Sadhan, salah seorang murid Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Doktor dalam ilmu Ushuluddin Universitas Al Imam. 


Hilangnya perhatian dan tidak adanya penghormatan, dapat menghancurkan setiap persahabatan dan hubungan lainnya.
@Dr_almosleh (Dr. Khalid Al Mushlih, dosen fiqh pada Universitas Al Qashim, Saudi Arabia)


Menasehati itu tidak cukup dengan pemahaman yg benar dan bersihnya niat, bahkan diperlukan (juga) usaha untuk menentukan cara terbaik sebelum menasehati.
@Dr_almosleh (Dr. Khalid Al Mushlih, dosen fiqh pada Universitas Al Qashim, Saudi Arabia)

sumber:  http://twitulama.tumblr.com/

[Continue reading...]

Nasehat Dalam Kehidupan

- 0 comments
1. Senyum itu tanda kemesraan, diberi kepada manusia dianggap sedekah. Ketawa itu lambang kelalaian. Selalu dilakukan hati akan mati. Dibuat di hadapan manusia menghilangkan maruah
diri.

2. Setiap kesalahan yang dilakukan jadikanlah pengajaran, insaflah ini tanda kelemahan diri, kesalilah keterlanjuran itu dan berazamlah tidak mengulanginya lagi.

3. Syukur nikmat dan sabar di dalam ujian amat mudah diucapkan tetapi amat sulit dilaksanakan.

4. Kesenangan dan kemewahan selalunya membawa kepada kesombongan dan kelalaian. Kesusahan dan penderitaan itu, selalunya membawa kekecewaan dan putus asa, kecuali orang yang mukmin.

5. Di antara tanda-tanda orang-orang yang sombong itu cepat melahirkan sifat marah, suka memotong percakapan orang, suka bermujadalah yakni bertegang leher, nampak di mukanya rasa tidak senang jika ada orang yang lebih darinya di satu majlis, bercakap meninggikan suara, pantang ditegur, tidak ada tanda-tanda kesal di atas kesalahan.

6. Orang yang sudah hilang sifat marah – dayus, cepat melahirkan sifat marah – lemah mujahadah. Orang yang ada sifat marah tapi dapat disembunyikan kecuali di tempat-tempat yang munasabah inilah manusia normal.

7. Tahu diri kita hamba itu adalah ilmu, merasa diri kita itu hamba itu penghayatan, yang kedua inilah akan lahir sifat tawaduk, malu, khusyuk, takut, hina dan lain-lain lagi sifat kehambaan.

8. Jika kita mengingati dosa, kita tidak nampak lagi kebaikan kita, apatah lagi untuk dibanggakan.

9. Lahirkan kemesraan kita sesama manusia kerana itu adalah haknya tapi jangan putus hati kita dengan Allah, ini adalah hakNya pula.

10. Apabila rasa senang dengan pujian, rasa sakit dengan kehinaan menunjukkan kita ada kepentingan peribadi, tanda kita tidak ikhlas membuat kebaikan.

[Continue reading...]

Nasehat Untuk Jiwa

- 0 comments

Berikut ini adalah beberapa kata mutiara yang untuk direnungkan di dalam hati dan jiwa sobat yang mungkin bisa bermakna bagi perjalanan hidup kita semua. Saya menyadari bahwa nasehat-nasehat ini hanyalah seperti dan hanya sebanyak setitik air, namun walau begitu, akan terasa berharga jika setetes embun itu hadir dihadapan seorang musafir yang tersesat di sebuah padang jiwa yang gersang kering kerontang.

(disadur dari berbagai perkataan para Ulama, hadist dan buku-buku islami)
Kehidupan itu sebenarnya berada diantara dua hal yang sangat menakutkan, yaitu dosa-dosanya di masa lalu,  yang ia tak tahu apa yang akan diperbuat Allah atasnya kelak, dan sisa umurnya yang ia tak tahu apa yang akan terjadi.
Bodohkah kita? Saat kita begitu memperdulikan makanan jasmani yang masuk kedalam diri kita, menolak dan berpantangan masuk kedalam perutnya terhadap makanan yang mampu merusak tubuh, namun membiarkan masuk makanan-makanan rohani yang bisa merusak jiwa.
Sesungguhnya dihari ketika semuanya diciptakan berpasangan, maka dipasangkanlah kemalasan dengan kelemahan, dan dari keduanya lahirlah kemelaratan.
Saat kita takut akan sakitnya panas api, kenapa kita membiarkan bara api kemarahan dan kebencian menyakiti jiwa kita?
Jauhkan dirimu dari hutang, karena hutang membuat hati resah di malam hari, dan membuat rendah diri di siang hari.
Jangan sibukkan hati kalian dengan duka cita masa lalu, karena dengan itu kalian akan kehilangan keceriaan dan kebahagiaan di masa depan.
Kecerobohan dan ketergesa-gesaan adalah sebuah penyakit jiwa, karena mereka akan segera merasakan penyesalannya.
Sesungguhnya Allah menurunkan kekayaan, kekuasan dan bencana sebagai ujian bagi orang-orang yang mau berpikir. Namun kekayaan, kekuasaan dan bencana akan menjadi musibah bagi orang-orang bodoh dan keras hati.
Meminta kepada orang lain adalah penistaan dalam kehidupan, merusak kebersahajaan, merendahkan martabat manusia, dan merupakan bentuk kemiskinan yang diberikan manusia pada dirinya sendiri.
Orang bijaksana bukanlah orang yang mampu menghentikan perang dua negara, bukanlah orang yang mampu meredakan hati segerombolan manusia yang tengah dibakar api amarah, namun orang bijaksana adalah orang yang mampu menempatkan segala sesuatu di tempat yang semestinya.
Jadilah seperti sebuah pohon kurma, yang apapun setiap bagian darinya adalah selalu memberikan manfaat dan keuntungan.
Ada enam hal yang tidak ada pada diri orang-orang yang dikasihi Allah : kekerasan hati, keluh kesah, kekakuan, kedengkian, dusta dan ketidakadilan.
Ketika kalian melihat seseorang mencari-cari dosa orang lain dan meributkannya, namun melupakan dosanya sendiri, ketahuilah bahwa orang tersebut tengah berada dalam hukuman Allah.
Belum ada didunia ini kepastian tanpa sedikitpun keraguan seperti hal nya Kematian. Namun begitu banyak manusia yang ragu-ragu dan lupa bahwa hal itu akan segera menimpa dirinya, tanpa pemberitahuan, cepat.. atau lambat.
Bunga yang indah hanya tumbuh diatas tanah yang lembut, bukan diatas batu. Begitu pula ilmu dan kebijaksanaan, hanya tumbuh dihati orang-orang yang merendahkan diri, bukan di hati orang-orang yang congkak dan keras hati.
Lidah adalah ukuran untuk menilai kesombongan dan kebodohan, dan timbangan untuk mengetahui kecerdasan dan kebijaksanaan seseorang.
Bersyukurlah jika hal ini terjadi pada hati anda : anda merasa bahagia saat mengerjakan amal baik, dan anda merasakan kegelisahaan saat mengerjakan perbuatan buruk. Itu menandakan bahwa hati anda masih hidup dan anda masih disayangi oleh Allah.
Demikianlah tentang setetes air nasehat dan kata kata mutiara nasehat jiwa dan hati ini, semoga dapat bermanfaat untuk sobat yang mengarungi derasnya gelombang kehidupan.

[Continue reading...]
 
Copyright © . Only-me - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger