Sebuah kompilator akan sering menemui program yang mengandung kesalahan, maka kompilator harus memiliki strategi apa yang harus dilakukan untuk menangani kesalahan - kesalahan tersebut.
1 Jenis – jenis Kesalahan
n Kesalahan Leksikal
Misalnya kesalahan mengeja keyword,
contoh: then ditulis ten
n Kesalahan Sintaks
Misalnya pada operasi aritmatika kekurangan jumlah paranthesis (kurung).
contoh : A:=X+(B*(C+D)
n Kesalahan Semantik
o Tipe data yang salah, misal tipe data integer digunakan untuk variabel string.
Contoh : Var Siswa : Integer
Siswa := 'Aka' {tipe string}
o Variabel belum didefinisikan tetapi digunakan dalam operasi.
Contoh : B := B + 1 {B belum didefinisikan}
2 Penanganan Kesalahan
n Prosedur penanganan kesalahan terdiri dari :
· Mendeteksi kesalahan
· Melaporkan kesalahan
· Tindak lanjut perbaikan / pemulihan
n Pelaporan kesalahan yang dilakukan oleh sebuah kompilator yang menemukan kesalahan meliputi :
· Kode kesalahan
· Pesan kesalahan dalam bahasa natural
· Nama dan atribut identifier
· Tipe – tipe yang terkait bila type checking
Contoh : Error Message : Error 162 jumlah: unknown identifier
Ø Kode kesalahan = 162
Ø Pesan kesalahan = unknown identifier
Ø Nama identifier = jumlah
Adanya pesan kesalahan tersebut akan memudahkan pemrogram dalam mencari dan mengoreksi sumber dari kesalahan.
n Pada saat kompilator menemukan kesalahan terdapat beberapa tingkatan reaksi diantaranya adalah :
a. Reaksi yang tidak dapat diterima (tidak melaporkan error)
· Kompilator crash : berhenti atau hang
· Looping : kompilator masih berjalan tapi tidak pernah berakhir karena looping tak berhingga (indefinite/onbounded loop)
· Menghasilkan program objek yang salah : kompilator melanjutkan proses sampai selesai tapi program objek yang dihasilkan salah. Ini berbahaya bila tidak diketahui pemrogram, karena baru akan muncul saat program dieksekusi.
b. Reaksi yang benar tapi kurang dapat diterima dan kurang bermanfaat. Kompilator menemukan kesalahan pertama, melaporkannya, lalu berhenti (halt). Ini bisa muncul bila pembuat kompilator menganggap jarang terjadi kemunculan error dalam program sehingga kemampuan kompilator untuk mendeteksi dan melaporkan kesalahan hanya satu untuk setiap kali kompilasi. Pemrogram akan membuang waktu untuk melakukan pengulangan kompilasi setiap kali terdapat sebuah error.
c. Reaksi yang dapat diterima
· Reaksi yang sudah dapat dilakukan, yaitu kompilator melaporkan kesalahan / error, dan selanjutnya melakukan:
Ø Recovery / pemulihan, lalu melanjutkan menemukan kesalahan / error yang lain bila masih ada.
Ø Repair / Perbaikan kesalahan, lalu melanjutkan proses translasi dan menghasilkan program objek yang valid
Kebanyakan kompilator dewasa ini sudah memiliki kemampuan recovery dan repair.
· Reaksi yang belum dapat dilakukan, yaitu kompilator mengkoreksi kesalahan, lalu menghasilkan program objek sesuai dengan yang diinginkan pemrogram. Disini komputernya sudah memiliki kecerdasan untuk mengetahui maksud pemrogram. Tingkatan respon ini belum dapat diimplementasikan pada kompilator yang ada dewasa ini.
3 Pemulihan Kesalahan
Tujuannya mengembalikan kondisi parser ke kondisi stabil (supaya bisa melanjutkan proses parsing ke posisi selanjutnya). Strategi yang dilakukan error recovery sebagai berikut :
v Mekanisme Ad Hoc
Recovery yang dilakukan tergantung dari pembuat kompilator sendiri/Spesifik, dan tidak terikat pada suatu aturan tertentu. Cara ini biasa disebut juga special purpose error recovery.
v Syntax Directed Recovery
Melakukan recovery berdasarkan syntax
Contoh : ada program
begin
A:=A+1
B:=B+1;
C:=C+1
end;
kompilator akan mengenali sebagai (dalam notasi BNF)
begin < statement>?<statement>;<statement>end;
? akan diperlakukan sebagai “;”
v Secondary Error Recovery
Berguna untuk melokalisir kesalahan / error, caranya :
· Panic mode
Maju terus dan mengabaikan teks sampai bertemu delimeter (misal ‘;’)
contoh :
IF A := 1
Kondisi := true;
Teks diatas terjadi kesalahan karena tidak ada instruksi THEN, kompilator akan maju terus sampai bertemu ‘;’
· Unit deletion
Menghapus keseluruhan suatu unit sintaktik (misal: <block>,<exp>,<statement> dan sebagainya), efeknya sama dengan panic mode tetapi unit deletion memelihara kebenaran sintaksis dari source program dan mempermudah untuk melakukan error repairing lebih lanjut.
v Context Sensitive Recovery
Berkaitan dengan semantik,misal bila terdapat variabel yang belum dideklarasikan(undifined variabel) maka diasumsikan tipenya berdasarkan kemunculannya.
Contoh :
B:= 'nama'
sementara diawal program variabel B belum dideklarasikan, maka berdasarkan kemunculannya diasumsikan variabel B bertipe string.
4 Error Repair
Bertujuan untuk memodifikasi source program dari kesalahan dan membuatnya valid sehingga memungkinkan kompilator untuk melakukan translasi program yang mana akan dialirkan ketahapan selanjutnya pada proses kompilasi. Mekanisme error repair meliputi :
Ø Mekanisme Ad Hoc
Tergantung dari pembuat kompilator sendiri / spesifik.
Ø Syntax Directed Repair
Menyisipkan simbol terminal yang dianggap hilang atau membuang terminal penyebab kesalahan
Contoh :
While a<1
I:=I+1;
Kompilator akan menyisipkan DO karena kurang simbol DO
contoh lain :
Procedure Increment;
begin
x:=x+1;
end;
end;
terdapat kelebihan simbol end, yang menyebabkan kesalahan maka kompilator akan membuangnya.
Ø Context Sensitive Repair
Perbaikan dilakukan pada kesalahan :
· Tipe identifier. Diatasi dengan membangkitkan identifier dummy, misalkan :
Var A : string;
begin
A:=0;
end;
· Tipe konstanta. Diatasi dengan membangkitkan konstanta baru dengan tipe yang tepat.
Ø Spelling repair
Memperbaiki kesalahan pengetikan pada identifier, misal :
WHILLE A = 1 DO
Identifier yang salah tersebut akan diperbaiki menjadi WHILE